Rabu, 15 September 2010

Buah hati bunda ( Azab dan Sengsara )

Apabila bunda membuiakan kata
Berapa banyak nyanyi dan kata...?
Besarlah buyung intan permata
Buah hati permainan mata

Buah hati pengarang jantung
Tempat bunda mengatakan untung
Dunia akherat tempat bergantung
Harapan bunda janganlah buntung

Ya Allah,... Tuhan Semesta...
Anak'ku junjung bagai mahkota
Akan pakaian permainan mata
pengganti gelang cincin permata

Anak'ku kandung emas dan urai
Biarlah semua terjun ke ngarai
Habis daging tulang berkirai
Tandanya bunda enggan bercerai

Bunda tak suka cerai dan genggang
Biar kelaut dan kegunung karang
Meskipun dalam tohok dan perang
Penghabisan kasih anak'ku seorang

Jerat semata oleh bunda kandung
Waktu panas tempat berlindung
Waktu hujan ku ganti tudung
Harapan bunda janganlah kudung

Putus...tak'kan ada penghubung
Kelangit rasanya bunda membumbung
Bak rumah tiris tidak berabung
Bagaikan padi tak berlumbung

Habislah bulan tahun berganti
Besarnya anak dinanti-nanti
Perintah bunda anak turuti
Dari sekarang sampai ku mati

Besarlah anak, bunda ku julang
Anak mencari apa yang hilang
Pada masa kurang tempat menyelang
Yang jauh Ia akan menjelang

Haraplah bunda..., anaknda ingat
Apa yang di dada bunda tersirat
"Biarpun tuan didunia melarat
Asalkan selamat dalam akherat"



                                      ( Azab dan Sengsara )
                                         

1 komentar: